Sabtu, 10 Januari 2015

Sebuah Cita

Memiliki visi berbagi bukan hal mudah. Kadang saat kita berbagi ada saja yang menanggapinya dengan cara berbeda. Berbagi tidak melulu berkaitan dengan kemampuan materi.
Semakin tinggi umur, semakin kita akan terbawa ke kondisi mencari tujuan untuk apa kita hidup. Apa yang sudah kita berikan pada orang lain. Manfaat apa yang didapat alam semesta, dengan keberadan kita di dunia. 
Setiap manusia, dengan rahmat tuhannya, pasti memiliki sebuah kualitas yang telah diamanahkan Tuhan dalam dirinya. Kita semua adalah makhluk super yang memiliki misi hidup yang dianugrahkan Tuhan dalam diri kita. Masalahnya, sudahkah kita menggunakan semua potensi itu dengan benar.
Saya merasa bahwa selama hidup saya, saya terlalu banyak bersantai dan membuang waktu. Padahal Allah pasti memiliki misi menempatkan saya di dunia. Dengan waktu yang tersisa, mampukah saya menunaikan tugas itu? 
Saya tahu harus bermanfaat bagi alam semesta. Apa yang bisa saya lakukan untuk itu? Mampukah saya berbagi dan bermanfaat, minimal untuk oarng di sekitar saya. Dengan ketiadaan kemampuan materi, mungkin saya bisa berbagi sedikit ilmu. Tapi ilmu yang saya punya serba sedikit, dangkal. 
Saya telah diberi banyak kesempatan yang tidak mampu saya manfaatkan untuk mendapatkan hasil maksimal. Semoga ini tidak menjadi penyesalan, karena semua yang terjadi atas ijin Allah. Saat saya mengambil sebuah keputusan, selalu ada resiko. Tapi pilihan tetap ada ditangan manusia. Itulah beda qadha dan qadar.
Harus diperbaiki, meski terlambat karena rambut telah berubah warna. Semoga kekuatan itu tetap ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar