Jumat, 28 November 2014

Sebuah Pertanyaan Untuk Semua Ibu di Indonesia

Bagi seorang wanita, profesi seorang ibu kadang kala, terlihat begitu tidak terdengar profesional. Bahkan beberapa merasa malu. Tidak banyak juga yang merasa bangga.
Telah tercipta anggapan dalam masyarakat bahwa menjadi ibu rumah tangga biasa seperti wanita yang tidak memiliki pekerjaan . Bagi wanita yang memiliki latar belakang pendidikan yang cukup tinggi, pekerjaan sebagai ibu tumah tangga dianggap lebih rendah daripada menjalani karier di luar
rumah.
Tuntutan masyarakat modern, telah menyebabkan banyak para istri turut keluar rumah, membantu mencari nafkah. Ada anggapan, tidak cukup pencari nafkah hanya satu orang karena kebutuhan sudah semakin tinggi. Seolah-olah jika yang mencari nafkah dua orang, jumlah hasil yang didapat pasti akan jauh lebih banyak daripada hanya satu orang. Entah dimana hak Tuhan pada pola pemikiran semacam itu.
Peran utama ibu telah ditetapkan Tuhan untuk melahirkan,mendidik dan membesarkan anak-anaknya. Itu tugas utamanya. Itu jalan Ibadahnya. Adanya tanggung jawab memiliki penghasilan, menjadi tugas setelahnya.
Bagi wanita yang memiliki pendidikan tinggi, dirasakan tak berguna pendidikannya, jika dia menjadi ibu rumah tangga. Yang menjadi pertanyaan, benarkah untuk menjadi ibu, tidak diperlukan pendidikan tinggi? Pekerjaan sebagai pendidik manusia yang pertama dan utama dianggap cukup memiliki pendidikan seadanya. Mau dibawa ke mana bangsa ini, jika penanggung jawab utama pendidikan generasi mendatang, lebih memilih sibuk mencari uang daripada mendidik anak-anaknya. Pertanyaan ini hanya anda yang mampu menjawabnya, hai para ibu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar